Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, Papua mengaku kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Enden Wanimbo kerap meminta uang kepada kepala daerah setempat dan juga sejumlah pejabat.
Bupati Lanny Jaya, Befa Jigibalom mengaku pernah memberikan uang sekitar Rp 100 juta kepada Enden Wanimbo. Uang tersebut diminta Enden untuk keberangkatannya ke Vanimo, Papua Nugini, beberapa waktu lalu, guna menghadiri pertemuan negara-negara Pasifik.
Befa mengklaim sejak pemberian uang tersebut, kelompok Enden masih terus meminta uang kembali kepada pihaknya. Bahkan pernah ada permintaan Enden kepada Bupati Befa agar memberikan uang sekitar Rp 300 juta hingga Rp 500 juta. Namun ia menolak memberikan, dengan alasan takut digunakan untuk membeli senjata api ataupun amunisi.
"Hingga saat ini, jika permintaan mereka hanya Rp 5 juta sampai Rp 20 juta, pasti akan saya berikan. Lebih dari itu tidak. Saya tidak mungkin memberikan uang lebih kepada kelompok ini. Sebab bagaimana nantinya jika mereka membeli amunisi dan senjata. Ada kemungkinan senjata itu akan memakan korban dan bisa jadi korbannya adalah diri saya sendiri," jelas Befa, Sabtu (2/8/2014).
Bahkan sampai sekarang kelompok ini terus mengancam Bupati Befa karena permintaan mereka meminta uang tidak dituruti.
"Enden terus ancam saya akan melaporkan kepada TNI-Polri dengan ancaman saya pernah memberikan uang kepada mereka. Saya tidak takut. Saya lontarkan kembali ke Enden, silakan laporkan saya ke polisi atau TNI untuk masalah uang itu. Dia terus teror saya, karena uang yang diminta tidak pernah saya berikan lagi dengan jumlah besar," ujar Befa.
Kelompok Enden Wanimbo dituding oleh aparat keamanan yang selama ini bertanggung jawab dalam aksi penembakan dan kekerasan yang terjadi di Lanny Jaya.
Sebelumnya berturut-turut dalam beberapa hari terakhir, penembakan terjadi di Lanny Jaya. Korban tewas akibat kejadian itu adalah 2 polisi dan 5 anggota OPM. Kelom
Komentar
Posting Komentar