PapuaVoice.Com. Sebanyak 154
orang simpatisan Gerakan Separatis Papua Bersenjata (GSPB) menyatakan
diri untuk kembali kepangkuan NKRI. Utaringgen Telenggen dan kawan-kawan
adalah simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pok Sinak-Yambi,
Kabupaten Puncak, Papua. Rabu (15/3) jam 14.30 WIT Utaringgen Telenggen
didampingi oleh Pdt Zakarias Tabuni di Makoramil 1714-04/Sinak meminta
jaminan keamanan dari aparat terkait dengan rencana menyerahkan diri
kembali ke pangkuan NKRI.
Kemudian,hari Senin nya (20/3) jam 13.15
WIT di Kampung Sinak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, bertepatan
dengan acara peresmian Kantor Kas BPD, Utaringgen Telenggen menyampaikan
aspirasinya di hadapan Bupati Puncak, Wilem Wandik, Asisten I, Asisten
III, Anggota DPRD Dapil Sinak, Para Pimpinan SKPD, Tokoh Masyarakat,
Tokoh Adat dan Tokoh Agama. Dengan didampingi Danramil 1714-04/ Sinak,
Lettu Inf Yusuf Rumi, Utaringgen Telenggen menyampaikan bahwa ia dan
kelompoknya bersedia turun gunung dan kembali ke pangkuan NKRI.
Dirinya juga meminta jaminan keamanan
dari aparat baik TNI maupun Polri. Selain itu, mereka meminta untuk
dibangunkan rumah honai sehat. Pada kesempatan tersebut, Bupati Puncak,
Willem Wandik, menyerahkan satu lembar bendera Merah Putih kepada
Utaringgen Telenggen dan 154 simpatisan lainnya sebagai simbol telah
kembalinya Pok KKB Wilayah Sinak-Yambi ke pangkuan NKRI.
Utaringgen Telenggen dan 154 simpatisan
lainnya merasa kecewa dan menyatakan diri kembali kepangkuan NKRI karena
selama menjadi pengikut Pok GSPB pimpinan Lekagak Telenggen dan
Gombanik Telenggen tidak mendapatkan apa-apa. Utaringgen Telenggen dkk,
rata – rata berasal dari Kampung Weni dan Kampung Rumagi, Distrik
Mageabumi, Kabupaten Puncak. Wilayah ini berbatasan dengan Distrik
Yambi, Kabupaten Puncak Jaya. Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw,
terkait dengan kejadian tersebut menghimbau kepada simpatisan GSPB
lainnya untuk turung gunung dan bergabung kembali dengan NKRI.