Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw (Suara Pembaruan/Robert Isidorus)
“Saat tiba di tempat kerja kelima karyawan langsung menuju kendaraan masing-masing. Tiba-tiba dari arah hutan muncul 4 orang tak di kenal datang dengan membawa senjata menuju kendaraan korban dan berbicara dengan korban. Tiba-tiba terdengar suara tembakan yang kemudian mengenai korban di bagian kepala sebelah kanan dan dada korban, yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Setelah korban ditembak pelaku kemudian pergi meninggalkan tempat kejadian, “ujar Kapolda kepada wartawan di rumah dinasnya, Dok V Atas, Senin (22/8) malam.
Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIT korban langsung dibawa ke RS Tiom lalu ke Wamena
Dikatakan, sebelum terjadi penembakan mereka menduga korban ini dicurigai sebagai anggota polisi/tentara karena korban termasuk orang baru di PT AS Jaya. “Kami sedang mendalami pelaku dan saat melakukan penembakan mereka memakai senjata otomatis. Diduga ini senjata rampasan,” ujarnya.
OPM
Pelaku penembakan dipastikan dari kelompok Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Barat (OPM) di bawah pimpinan Purom dan Enden Wenda. Sebelumnya diketahui, terjadi penembakan yang mengakibatkan seorang pekerja PT Asjaya atas nama Simon (36) di Desa Kome, Distrik Malagineri berbatasan dengan Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya.
“Pelakunya sudah dipastikan oleh masyarakat setempat adalah Purom Wenda atau kelompok Purom bersama Enden Wenda. Mereka melakukan itu dengan dua orang yang turun di sana, ada banyak saksi mata,” tegas Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom di Kota Jayapura, Senin (22/8) malam.
Pemerintah setempat berkomitmen akan menghentikan proses pembangunan jalan di distrik tersebut dan akan dipindahkan ke lokasi lainnya. Ke depan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah tegas dengan meminta uang ganti rugi kepada masyarakat yang melindungi dan memelihara kelompok bersenjata tersebut.
“Terutama di Distrik Balingga Barat bertanggung jawab, sesuai kesepakatan Pemda Lanny Jaya bahwa siapapun yang meninggal akibat kontak atau perilaku dari kelompok bersenjata ini maka masyarakat di tempat mereka akan menanggung Rp 1 miliar, untuk satu kepala ini,” ucapnya.
Korban penembakan yang kini disemayamkan di Rumah Sakit (RS) Tiom, Lanny Jaya, rencananya besok hari Selasa (23/8) akan dievakuasi ke Sentani, Kabupaten Jayapura melalui Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Komentar
Posting Komentar