“Seperti yang sebelumnya saya
sampaikan, sementara yang kita duga tidak disengaja. Tidak ada unsur
kesengajaan sehingga Alkitab terbakar,” jelas Pangdam Supit.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit - IST
Victor Mambor
victor_mambor@tabloidjubi.com
Editor :
Berita Terkait
-
Lukas Enembe : KNPB lebih baik dari FPI dalam berdemokrasi
Jumat, 02 Juni 2017 -
DPRP akan undang eksekutif terkait penerapan perdasus perempuan
Jumat, 02 Juni 2017 -
Legislator Otsus kemungkinan dilantik dalam waktu dekat
Jumat, 02 Juni 2017 -
Politisi Gerindra: Ada konspirasi "menjegal" pencalonan Lukas Enembe
Jumat, 02 Juni 2017 -
Pasca pelantikan pengurus baru, KNPB Merauke ditangkap
Rabu, 31 Mei 2017
Jayapura, Jubi - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit menegaskan kembali komitmennya untuk menindak tegas oknum prajurit yang membakar sampah saat membersihkan Mess Korem 172/PWY sehingga diduga ada Alkitab yang terbakar pada Kamis (25/5/2017). Dugaan terbakarnya Alkitab itu berujung kerusuhan yang berbuntut lima orang terluka, termasuk Kapolres Kota Jayapura.
“Masalah pembakaran itu (Alkitab) kan kita masih periksa. Saya minta waktu, semoga paling lambat minggu depan kita sudah bisa menyelesaikannya. Saya janji satu minggu tapi ternyata belum selesai,” kata Pangdam di Gedung Negara Provinsi Papua, Sabtu (3/6/2017).
Mengenai dugaan benar tidaknya yang terbakar saat itu adalah Alkitab, Pangdam menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah.
“Seperti yang sebelumnya saya sampaikan, sementara yang kita duga tidak disengaja. Tidak ada unsur kesengajaan sehingga Alkitab terbakar,” jelas Pangdam.
Saat ini proses penyelidikan masih berlangsung. Pangdam menyebutkan satu anggota TNI berpangkat bintara sudah ditahan dan beberapa saksi yang diperiksa, diantaranya beberapa mahasiswa dan pendeta.
Apapun hasilnya nanti, Pangdam menegaskan akan diumumkan secara terbuka. Dan saat proses pengadilan dilakukan, akan dilakukan secara terbuka. Pengadilan yang terbuka ini dilakukan sebagai jawaban pertanyaan masyarakat. Sekaligus untuk mengantisipasi agar tidak terjadi konflik atau tindakan kekerasan lanjutan jika nantinya terbukti oknum anggota TNI tersebut benar berperan sehingga mengakibatkan Alkitab terbakar.
“Jabatan dan pangkat saya ini saya pertaruhkan untuk itu jika saya tidak memproses itu (kasus Alkitab terbakar) dengan benar,” janji Pangdam.
Ia menghimbau masyarakat Papua, terutama di Kota Jayapura agar tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak benar.
“Percayakan semuanya pada proses hukum,” himbau Pangdam.
Selain Kapolres Kota Jayapura dan ajudannya, tiga warga sipil terluka karena tembakan peluru anggota TNI yang membubarkan massa saat itu. Victor Pulanda, mantan bek Persipura tertembak di punggung, sedangkan Edi Siep dan Alvian Ukago tertembak di kaki. (*)
Komentar
Posting Komentar